A.
Pengertian Agama Islam dan Ruang Lingkupnya
I.
Pengertian Agama Islam
Agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan atau kepercayaan dan peribadaatan kepada Tuhan yang Maha kuasa serta
tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
Islam adalah
agama yang mengimani satu tuhan yaitu Allah SWT. Islam dapat dilihat dalam dua
segi, yaitu segi bahasa dan segi istilah.
a) Secara Etimologis (Bahasa)
Kata “Islam” berasal dari bahasa arab : “salima”
yang mempunyai arti selamat. Dari
kata itu terbentuk aslama yang
artinya menyerahkan diri dan tunduk patuh. Hal ini disebutkan dalam firman
Allah SWT (Q.S. 2:112)
بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Bahkan, barang
siapa aslama (menyerahkan diri) kepada Allah, sedang Ia berbuat kebaikan, maka
baginya pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak pula bersedih hati.” (Q.S.2:112)
Dari kata aslama itulah terbentuk kata islam.
Pemeluknya di sebut sebagai Muslim. Sebutan
orang muslim dalam islam terbagi menjadi dua, yaitu: Muslimin bagi Laki-laki
dan Muslimat bagi Perempuan. Orang yang
memeluk Islam berarti menyerahkan diri kepada Allah SWT dan siap patuh kepada
ajaran-Nya.
Menurut
pendapat Hammudah Abdalati, kata “Islam” berasal dari akar kata Arab yaitu,
“S-L-M” (Sin- Lam- Mim) yang berarti
kedamaian, kesucian, penyerahan diri, dan ketundukkan. Pengertian religius menurut Abdalati, Islam mempuyai arti
sebagai penyerahan diri kepada kehendak Tuhan dan ketundukkan atas hukum-Nya.
Hubungan antara pengertian Islam yang asli dan religi adalah erat dan jelas.
b) Secara Terminologis (Istilah)
Islam berarti
suatu nama bagi agama yang
ajaran-ajarannya diwahyukan Allah kepada manusia melalui seorang rasul.
Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Islam merupakan ajaran manusia mengenai berbagai
segi dari kehidupan manusia.
Islam merupakan
ajaran yang lengkap , menyeluruh dan sempurna yang mengatur tata cara kehidupan
seorang muslim baik ketika beribadah maupun ketika berinteraksi dengan
lingkungannya. Islam juga merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Adam, Nabi
Ibrahim, Nabi
Ya’kub, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Isa as. Dan
nabi-nabi lainnya.
Dengan demikian Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-rasul-Nya
untuk diajarkankan kepada manusia. Dibawa secara
berantai (estafet) dari satu
generasi ke generasi selanjutnya dari satu
angkatan ke angkatan
berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayat, dan
petunjuk bagi manusia dan
merupakan manifestasi dari sifat rahman
dan rahim Allah swt.
Agama-agama selain Islam
umumnya diberi nama yang dihubungkan
dengan manusia yang mendirikan
atau yang menyampaikan agama itu
atau dengan tempat lahir agama
bersangkutan seperti agama Budha
(Budhism), agama Kristen
(Christianity), atau agama Yahudi
(Judaism). Nama agama yang
disampaikan oleh Nabi Muhammad ini
tidak dihubungkan dengan nama
orang yang menyampaikan wahyu itu
kepada manusia atau nama tempat
agama itu mula-mula tumbuh dan
berkembang.
Oleh karena itu penamaan
Muhamedanism untuk agama Islam dan
Mohammedan untuk orang-orang
Islam yang telah dilakukan berabad-
abad oleh orang Barat, terutama
oleh para orientalis adalah salah.
Kesalahan ini disebabkan karena
para penulis Barat menyamakan
agama Islam dengan agama-agama
lain, misalnya dengan Chrisianity
yang diajarkan oleh Jesus
Kristus atau Budhism yang diajarkan oleh
Budha Gautama dan lain-lain.
Ada 5 (lima) komitmen atau kerikatan seorang muslim dan muslimat terhadap
Islam. Komitmen tersebut adalah :
1. Meyakini, mengimani kebebaran agama Islam seyakin-yakinnya.
2. Mempelajari, mengilmui ajaran Islam secara baik dan benar.
3. Mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan pribadi,
keluarga dan masyarakat.
4. Mendakwahkan, menyebarkan ajaran Islam secara bijaksana disertai
argumentasi yang meyakinkan dengan bahasa yang baik dan,
5. Sabar dalam berIslam, dalam meyakini mempelajari, mengamalkan dan
mendakwahkan agama Islam.
II.
Ruang Lingkup Agama Islam
Secara garis besar ruang lingkup Islam terbagi atas tiga bagian yaitu:
Secara garis besar ruang lingkup Islam terbagi atas tiga bagian yaitu:
· Hubungan manusia dengan penciptanya (Allah SWT)
Hubungan manusia dengan penciptanya terdapat
Firman Allah SWT dalam (Q.S Az Zariyat:56)
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”
(QS. Az Zariyat: 56)
Dan terdapat juga di dalam (Q.S Al
Bayyinah:5)
` “Padahal mereka tidak
disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya
dalam (menjalankan) agama yang lurus{1596}, dan supaya mereka mendirikan shalat
dan menunaikan zakat; dan demikian itulah yang lurus.” (Q.S. Al Bayyinah:5)
· Hubungan manusia dengan manusia.
Agama Islam memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dan lain-lain. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang ajaran yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan manusia atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Seluruh konsep kemasyaraktan yang ada bertumpu pada satu nilai, yaitu saling menolong antara sesama manusia. Terdapat Firman:
Agama Islam memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan, perekonomian dan lain-lain. Konsep dasar tersebut memberikan gambaran tentang ajaran yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan manusia atau disebut pula sebagai ajaran kemasyarakatan. Seluruh konsep kemasyaraktan yang ada bertumpu pada satu nilai, yaitu saling menolong antara sesama manusia. Terdapat Firman:
“Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah: 2)
Manusia diciptakan Allah
terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mereka hidup berkelompok berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku. Mereka saling membutuhkan dan saling mengisi sehingga manusia
juga disebut makhluk sosial, manusia selalu berhubungan satu sama lain.
Demikian pula keragaman daerah asal.
Tidak pada tempatnya andai kata
diantara mereka saling membanggakan diri. Sebab kelebihan suatu kaum bukan
terletak pada kekuatannya, kedudukan sosialnya, warna kulit,
kecantikan/ketempanan atau jenis kelamin. Tapi Allah menilai manusia dari
takwanya.
· Hubungan
manusia dengan makhluk lainnya/lingkungannya
Seluruh benda-benda yang
diciptakan oleh Allah yang ada di alam ini mengandung manfaat bagi manusia.
Alam raya ini berwujud tidak terjadi begitu saja, akan tetapi diciptak oleh
Allah dengan sengaja dan dengan hak.
“Tidakkah kamu perhatikan,
bahwa Sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak?” (QS.
Ibrahim; 19)
Manusia dikaruniai akal
(sebagai salah satu kelebihannya), ia juga sebagai khalifah di muka bumi, namun
demikian manusia tetap harus terikat dan tunduk pada hukum Allah. Alam
diciptakan oleh Allah dan diperuntukkan bagi kepentingan manusia.
III.
Karakteristik Agama Islam
Memahami karakteristik Islam sangat penting bagi setiap
muslim, karena akan dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehen- sif.
Beberapa karakteristik agama Islam, yakni antara lain :
1. Rabbaniyah
(Bersumber langsung dari Allah s.w.t)
Islam merupakan manhaj Rabbani (konsep Allah s.w.t), baik
dari aspek akidah, ibadah, akhlak, syariat, dan peraturannya semua bersumber
dari Allah s.w.t
2. Insaniyah
’Alamiyah (humanisme yang bersifat universal)
Islam merupakan petunjuk bagi seluruh manusia, bukan
hanya untuk suatu kaum atau golongan. Hukum Islam bersifat universal, dan dapat
diberlakukandi setiap bangsa dan negara.
3. Syamil
Mutakamil (Integral menyeluruh dan sempurna)
Islam membicarakan seluruh sisi kehidupan manusia, mulai
dari yang masalah kecil sampai dengan masalah yang besar.
4. Al-Basathah (elastis, fleksibel,
mudah)
Islam adalah agama fitrah bagi manusia, oleh karena itu
manusia niscaya akan mampu melaksanakan segala perintah-Nya tanpa ada
kesulitan, tetapi umumnya yang menjadikan sulit adalah manusia itu sendiri.
5. Al-’Adalah
(keadilan) Islam datang untuk mewujudkan keadilan yang
sebenar-benarnya, untuk mewujudkan persaudaraan dan persamaan di tengah-tengah
kehidupan manusia, serta memelihara darah (jiwa), kehormatan, harta, dan akal
manusia.
6. Keseimbangan (equilibrium,
balans, moderat)
Dalam ajaran Islam,
terkandung ajaran yang senantiasa menjaga keseimbangan antara kepentingan
pribadi dan kepentingan umum, antara kebutuhan material dan spiritua serta
antara dunia dan akhirat.
7. Perpaduan antara Keteguhan Prinsip
dan Fleksibilitas
Ciri khas agama
Islam yang dimaksud adalah perpaduan antara hal-hal yang bersifat prinsip
(tidak berubah oleh apapun) dan menerima perubahan sepanjang tidak menyimpang
dari batas syariat.
8. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap)
Hukum atau ajaran-ajaran yang diberikan Allah kepada
manusia diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan fitrah manusia. Jadi
tidak secara sekaligus atau radikal.
9. Argumentatif
Filosofis
Ajaran Islam bersifat argumentatif, tidak bersifat
doktriner. Dengan demikian Al-Quran dalam menjelaskan setiap persoalan
senantiasa diiringi dengan bukti-bukti atau keterangan-
IV.
Fungsi, Tujuan dan Cita-Cita
Islam
Terlaksananya
tujuan hidup manusia merupakan perwujudan diberlakukan nya fungsi-fungsi Islam
dalam kehidupan manusida dan masyarakat yang beriman dan bertakwa. Oleh karena
itu untuk memahami fungsi-fungsi atau kedudukan Islam dalam kehidupan, berikut
ini penjelasannya :
1. Islam Sebagai
Agama Allah
Fungsi Islam
sebagai agama Allah dinyatakan dalam predikatnya yaitu dienul haq (agama
yang benar), dimana kehadiran dan kebenaran agama Islam nyata sepanjang zaman.
Islam juga dinyatakan sebagai dinul khalis yang berarti kesucian dan
kemurnian serta keaslian Islam terjaga sepanjang masa.
2. Islam sebagai
Panggilan Allah.
Allah memanggil
orang yang beriman dan bertakwa kepada Islam dengan mengutus Rasul-Nya membawa
Islam agar supaya disampaikan dan diajarkan kepada manusia . Oleh karena itu
para rasul dan para pengikut nya yang setia hanya mengajak manusia kepada
Islam.
3. Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah.
Allah menjadikan Islam sebagai ”rumah” yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa agar mereka hidup sebagai keluarga muslim. Dengan demikian Islam merupakan wadah yang mempersatukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama Allah dalam kehidupan manusia dan masyarakat.
Allah menjadikan Islam sebagai ”rumah” yang disediakan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa agar mereka hidup sebagai keluarga muslim. Dengan demikian Islam merupakan wadah yang mempersatukan orang yang beriman dan bertakwa dalam melaksanakan dan menegakkan agama Allah dalam kehidupan manusia dan masyarakat.
4. Islam Sebagai
Jalan yang Lurus
Orang yang beriman
dan bertakwa yang memenuhi panggilan Allah kepada Islam, tetap dalam Islam
melaksanakan ajaran Islam, karena mereka tahu dan mengerti bahwa Islam itu
agama Allah. Merekalah yang sedang berjalan pada jalan Allah yaitu sirathal
Mustaqim(jalan yang lurus).
5. Islam Sebagai Tali Allah
Sebagai tali Allah,
Islam merupakan pengikat yang mempersa- tukan orang yang beriman dan bertakwa
dalam melaksanakan dan menegakkan agama Allah.
6. Islam Sebagai
Sibgah Allah.
Sibgah atau
celupan yaitu zat pewarna yang memberikan warna bagi sesuatu yang dicelupkan.
Dengan Islam, Allah bermaksud memberkan warna atau corak kepadapa manusia.
Untuk mendapatkan corak atau warna tersebut adalah dengan jihad, mengerahkan
segala kemampuan nya dalam melaksanakan agama Allah. Muslim yang tersibghah adalah
Allah tetapkan sebagai saksi atas manusia dan yang sadar
akan identitasnya serta tahu akan harga dirinya sebagai
hamba Allah yang beriman dan bertakwa.
7. Islam Sebagai
Bendera Allah.
Islam sebagai
bendera Allah di bumi. Bendera tersebut mesti dikibarkan setinggi tingginya,
sehingga tampak berkibar menjulang tinggi di angkasa. Untuk mengibarkan atau
menampakkan Islam, Allah mengutus Rasul-Nya dengan Alquran dan Islam, sehingga
dengan demikian kekafiran dan kemusrikan akan dapat diatasi.
V.
Klasifikasi
Agama dan Agama Islam
Menurut sumber
ajaran suatu agama, agama-agama dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
(1) Agama wahyu (revealed religion) atau agama langit dan
(1) Agama wahyu (revealed religion) atau agama langit dan
(2) Agama
budaya (cultural religion /natural religion) yang disebut juga agama bumi
atau agama alam.
Agama wahyu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1)Agama wahyu
dapat dipastikan kelahirannya. Pada waktu agama wahyu disampaikan malaikat
(Jibril) kepada manusia pilihan yang disebut utusan atau Rasul-Nya, pada waktu
itulah agama wahyu lahir.
2)Agama
tersebut disampaikan kepada manusia melalui Utusan atau Rasul Allah.
3)Memiliki
kitab suci yang berisi himpunan wahyu yang diturunkan oleh Allah.
4)Ajaran agama
wahyu mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar, Maha Mengetahui
segala-galanya.
5)Sistem hubungan
manusia dengan Allah dalam Agama wahyu, ditentu kan sendiri oleh Allah dengan
penjelasan lebih lanjut oleh Rasul-Nya.
6)Konsep
ketuhanan agama wahyu adalah monoteisme murni sebagai- mana yang disebutkan
dalam ajaran agama langit itu.
7)Dasar-dasar
agama wahyu bersifat mutlak, berlaku bagi seluruh umat manusia.
8)Sistem nilai
agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri yang diselaras- kan dengan ukuran dan
hakikat kemanusiaan.
9)Agama wahyu
menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan kebenarannya oleh ilmu
pengetahuan(sains) modern.
10)
Melalui agama wahyu Allah
memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan peringatan kepada manusia dalam
pembentukan insan kamil, yakni manusia yang sempurna, manusia baik yang bersih
dari noda dan dosa.
Sebagai contoh agama yang
masuk ke dalam kelompok agama wahyu adalah :
a) Islam
b)
Yahudi
c)
Nasrani.
Sedangkan kelompok agama budaya contohnya adalah:
a)
Kong Hu Cu,
b)
Budha
c)
Hindhu.
Islam sebagai agama
wahyu, tentunya jika kesepuluh tolok ukur di atas diterapkan kepada agama
Islam, hasilnya adalah sebagai berikut :
1.
Agama Islam dilahirkan pada
tanggal 17 Ramadhan tahun Gajah, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M.
2.
Disampaikan oleh Malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai utusan Allah.
3.
Meimiliki kitab suci Alquran
yang memuat asli semua wahyu yang diterima oleh Rasul-Nyaselama 22 tahun 2
bulan 22 hari, mula-mula di Mekah dan kemudian di Madinah.
4.
Ajaran Islam
mutlak benar karena berasal dari Allah yang Maha Benar dan Maha Mengetahui
segala sesuatu.
5.
Sistem hubungan manusia dengan
Allah disebutkan dalam Alquran, dijelaskan dan dicontohkan pelaksanaannya oleh
Rasul-Nya.
6.
Konsep Ketuhanan Islam adalah
tauhid, monoteisme murni, ke Esaan Allah, esa dalam Zat, esa dalam sifat , esa
dalam perbutan dan seterusnya.
7.
Dasar-dasar agama Islam
bersifat fundamental dan mutlak, berlaku untuk seluruh umat manusia di manpun
dia berada.
8.
Nilai-nilai terutama
nilai-nilai etika (akhlak) dan estetika (keindahan) yang ditentukan oleh Agama
Islam sesuai dengan fitrah manusia dan kemanu siaan.
9.
Soal-soal alam (semesta) yang
disebutkan dalam Agama Islam yang dahulu diterima dengan keyakinan saja, kini
telah banyak dibuktikan kebenarannya oleh sains modern.
10.
Bila petunjuk, pedoman dan
tuntunan serta peringatan agama Islam dilaksanakan dengan baik dan benar akan
terbentuk insan kamil, manusia sempurna.
Adapun ciri-ciri agama budaya (ardhi/bumi) adalah:
a. Tumbuh
secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.
b. Tidak
disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul).
c. Umumnya tidak
memiliki kitab suci, walaupun ada akan mengalami perubahan-perubahan dalam
perjalanan sejarahnya.
d. Ajarannya dapat
berubah-ubah, sesuai dengan peruabahan akal pikiran masyarakatnya
(penganutnya).
e. Konsep
ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme, dan paling tinggi adalah
monotheisme nisbi.
f. Kebenaran
ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap manusia, masa, dan
keadaan.
g. System nilai
ditentukan oleh manusia sesuai dengan cita-cita pengalaman serta penghayatan
masyarakat yang menganutnya.
h. Hal-hal yang
disebut dalam agama budaya tentang alam sering dibuktikan kekeliruannya oleh
sains.
i. Pembentukan
manusia menurut agama budaya disandarkan masyarakat penganutnya yang belum
tentu diakui oleh masyarakat yang berbeda cita-cita, pengalaman dan
penganutnya. (Prof. H. Mohammad Daud Ali, S. H, 2010: 69-71)
VI.
Ruang
Lingkup Ajaran Islam
Ruang lingkup ajaran islam meliputi tiga bidang yaitu aqidah, syari’ah dan
akhlak
ü
Aqidah
Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya ialah aqa’id. Arti aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih khas lagi iman. Sesuai dengan maknanya ini yang disebut aqidah ialah bidang keimanan dalam islam dengan meliputi semua hal yang harus diyakini oleh seorang muslim/mukmin. Terutama sekali yang termasuk bidang aqidah ialah rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Akhir dan kepada qada’dan qadar.
Aqidah arti bahasanya ikatan atau sangkutan. Bentuk jamaknya ialah aqa’id. Arti aqidah menurut istilah ialah keyakinan hidup atau lebih khas lagi iman. Sesuai dengan maknanya ini yang disebut aqidah ialah bidang keimanan dalam islam dengan meliputi semua hal yang harus diyakini oleh seorang muslim/mukmin. Terutama sekali yang termasuk bidang aqidah ialah rukun iman yang enam, yaitu iman kepada Allah, kepada malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul-Nya, kepada hari Akhir dan kepada qada’dan qadar.
ü Syari’ah
Syari’ah arti bahasanya
jalan, sedang arti istilahnya ialah peraturan Allah yang mengatur hubungan
manusia dengan tiga pihak Tuhan, sesama manusia dan alam seluruhnya, peraturan
Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tuhan disebut ibadah, dan yang
mengatur hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam seluruhnya disebut
Muamalah. Rukun Islam yang lima yaitu syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji
termasuk ibadah, yaitu ibadah dalam artinya yang khusus yang materi dan tata
caranya telah ditentukan secara parmanen dan rinci dalam al-Qur’an dan sunnah
Rasululah Saw.
Selanjutnya muamalah dapat dirinci lagi, sehingga terdiri dari:
·
Munakahat (perkawinan), termasuk di dalamnya soal harta
waris (faraidh) dan wasiat
·
Tijarah (hukum niaga) termasuk di dalamnya soal
sewa-menyewa, utang-piutang, wakaf.
·
Hudud dan jinayat keduanya merupakan hukum pidana
islam
Hudud ialah
hukum bagi tindak kejahatan zina, tuduhan zina, merampok, mencuri dan
minum-minuman keras. Sedangkan jinayat adalah hukum bagi tindakan kejahatan
pembunuhan, melukai orang, memotong anggota, dan menghilangkan manfaat badan,
dalam tinayat berlaku qishas yaitu “hukum balas”
·
Khilafat
(pemerintahan/politik islam)
·
Jihad (perang), termasuk juga
soal ghanimah (harta rampasan perang) dan tawanan).
·
Akhlak/etika
Akhlak adalah berasal
dari bahasa Arab jamat dari “khuluq” yang artinya perangai atau tabiat. Sesuai
dengan arti bahasa ini, maka akhlak adalah bagian ajaran islam yang mengatur
tingkahlaku perangai manusia. Ibnu Maskawaih mendefenisikan akhlak dengan
“keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya melakukan perbuatan-perbuatan tanpa
melalui pertimbangan fikiran”.
Akhlak ini meliputi akhlak manusia kepada tuhan, kepada nabi/rasul, kepada diri sendiri, kepada keluarga, kepada tetangga, kepada sesama muslim, kepada non muslim.
Dalam Islam selain akhlak dikenal juga istilah etika. Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat (Amin, 1975 : 3)
Jadi, etika adalah perbuatan baik yang timbul dari orang yang melakukannya dengan sengaja dan berdasarkan kesadarannya sendiri serta dalam melakukan perbuatan itu dia tau bahwa itu termasuk perbuatan baik atau buruk.
Etika harus dibiasakan sejak dini, seperti anak kecil ketika makan dan minum dibiasakan bagaimana etika makan atau etika minum, pembiasaan etika makan dan minum sejak kecil akan berdampak setelah dewasa. Sama halnya dengan etika berpakaian, anak perempuan dibiasakan menggunakan berpakaian berciri khas perempuan seperti jilbab sedangkan laki-laki memakai kopya dan sebagainya. Islam sangat memperhatikan etika berpakai sebagaimana yang tercantum dalam surat al-Ahsab di atas.
Bab III
Penutup
1.
Kesimpulan
Kata “agama”
ternyata sangat sulit didefinisikan. Sebabnya adalah mungkin karena agama
berbentuk keyakinan. Namun, dengan melakukan metode etimologis dan
terminologis, kita paling tidak dapat membayangkan makna dari kata “agama”.
Seacar garis besar ruang lingkup dibagi menjadi tiga, yaitu hubungan manusia dengan penciptanya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Memahami karakteristik Islam sangat penting bagi setiap muslim, karena akan dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehen- sif. Beberapa karakteristik agama Islam, yakni antara lain : 1. Rabbaniyah 2. Insaniyah ’Alamiyah 3. Syamil Mutakamil 4. Al-Basathah 5. Al-’Adalah 6. Keseimbangan 7. Perpaduan antara Keteguhan Prinsip dan Fleksibilitas 8. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap) 9. Argumentatif Filosofis.
Dan fungsi, tujuan, cita cita agama Isalam disebutkan dalam point tersebu 1. Islam Sebagai Agama Allah 2. Islam sebagai Panggilan Allah. 3. Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah. 4. Islam Sebagai Jalan yang Lurus 5. Islam Sebagai Tali Allah 6. Islam Sebagai Sibgah Allah. 7. Islam Sebagai Bendera Allah.
Seacar garis besar ruang lingkup dibagi menjadi tiga, yaitu hubungan manusia dengan penciptanya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Memahami karakteristik Islam sangat penting bagi setiap muslim, karena akan dapat menghasilkan pemahaman Islam yang komprehen- sif. Beberapa karakteristik agama Islam, yakni antara lain : 1. Rabbaniyah 2. Insaniyah ’Alamiyah 3. Syamil Mutakamil 4. Al-Basathah 5. Al-’Adalah 6. Keseimbangan 7. Perpaduan antara Keteguhan Prinsip dan Fleksibilitas 8. Graduasi (berangsur-angsur/bertahap) 9. Argumentatif Filosofis.
Dan fungsi, tujuan, cita cita agama Isalam disebutkan dalam point tersebu 1. Islam Sebagai Agama Allah 2. Islam sebagai Panggilan Allah. 3. Islam sebagai Rumah yang Dibangun oleh Allah. 4. Islam Sebagai Jalan yang Lurus 5. Islam Sebagai Tali Allah 6. Islam Sebagai Sibgah Allah. 7. Islam Sebagai Bendera Allah.
2.
Saran
Dari pembahasan
di atas pemakalah menyarankan kita untuk tahu tentang pengertian agama.
seperti apa yang di jabarkan tentang pengertian agama secara
etimologi, terminology dan fungsional, ini dapat di terapkan dalam kehidupan
kita sehari hari sehingga tidak ada kesalahan pahaman tentang mengartikan kata
.agama.
DAFTAR
PUSTAKA