Menangis, yah hari ini aku menangis lagi.
Hanya air mata yang mampu meredahkan amarah yang bergejolak.
Aku ingin berontak aku ingin teriak
Tapi tubuh ku tak berdaya
Segala ucapan ku tak didengar.
Mereka menganggap dirinya lah yang benar.
Aku hanya diam
Biar air mata yang meresap bersama perih ku
Aku capek aku lelah
Harus sampai kapan selalu disalahkan
Selalu tidak dihargai
Selalu dianggap tak berguna
Sepi ku larut dalam gundah ku
Seperti lilin kecil yang mulai redup
Mencari kehangatan dalam dinginnya hidup
Terhempas, terinjak, bangkit namun terjatuh lagi
Ketika semua sibuk bersama egonya
Aku hanya menunduk, terpojok
Sendiri dengan sejuta pilu
Lihat lah aku
Aku masih disini
Mengharap belas kasihan
Mengharap kasih sayang
Mengharap pelukan hangat
Semilir kebencian pada hidup ku
Kadang membuat ku berputus asa
Mengakhiri hidup
Tapi.
Aku tidak ingin mati sia-sia
Aku ingin mati dalam dekapan penuh kasih
Biarlah.
Sunyinya hari menjadi teman setia ku
Sampai cahaya kedamaian bersemayam dalam jiwa ku
*Sebuah puisi yang bercerita penderitaan seorang anak remaja yang lelah dengan hidupnya. Karna keegoisan dan perpecahan orang tuanya sehingga ia tidak mendapatkan kasih sayang utuh.
0 komentar:
Posting Komentar