Psikoterapi adalah serangkaian metode berdasarkan
ilmu-ilmu psikologi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kejiwaan atau
mental seseorang. Komputer sebagai media komunikasi,yaitu komunikasi antara
seseorang individu dan individu lain dilakukan melalui komputer. Teknologi
online juga membuat sangat sederhana untuk berpartisipasi dalam dukungan
komunitas dan kelompok. Walaupun internet dikembangkan pada tahun 1960
penelitian lain yang menunggunakan komputer untuk membiarkan individu
berkomunikasi atau berbicara untuk perangkat lunak dalam program. Konseling
Cyber adalah cara baru yang terdepan.
Ada manfaat
potensial dan ada pula risikonya. Menurut Grohol (2000) manfaat melakukan
konseling online ada empat, yaitu:
1. klien
dapat mengirim dan menerima pesan setiap saat, siang atau malam dan di setiap
tempat;
2. klien
mampu mengambil selama mereka ingin menulis, dan memiliki kesempatan untuk
merenungkan pesan;
3. klien
secara otomatis memiliki catatan komunikasi untuk merujuk nanti; dan klien
merasa kurang tertutup dari secara pribadi
4. Klien
juga harus diberitahu tentang potensi risiko seperti pesan tidak menjadi
diterima dan kerahasiaan dilanggar. Menurut Ainsworth (2001) e-mail bisa gagal
dan tidak diterima jika mereka dikirim ke salah alamat dan kerahasiaan bisa
dilanggar dalam transit oleh hacker atau penyedia layanan internet atau di
kedua ujung oleh orang lain dengan akses ke account e-mail atau komputer
Konseling Cyber tidak akan pernah menggantikan
tatap muka tradisional. Namun, tidak dimaksudkan untuk menggantikan konseling
tradisional tetapi merupakan cara lain untuk peduli dan membantu. Ainsworth
(2001) menemukan bahwa 90% dari orang-orang yang mencari bantuan secara online
mengatakan bahwa itu membantu mereka. Berkomunikasi dengan seorang konselor
melalui e-mail mungkin seaman berbicara satu secara pribadi. Konselor Cyber
akan mengambil tanggung jawab mereka serius untuk melindungi privasi dan
kerahasiaan selama tidak ada lain orang yang dapat memperoleh akses ke account
e-mail klien.
tidak diragukan lagi, ada kebutuhan dalam diri untuk
beradaptasi dengan konsep-konsep psikoterapi dan teori-teori dalam dunia maya
disebabkan kurangnya kontak secara langsung dengan orang lain. bahkan ada
beberapa penulis yang mengusulkan berbagai kemungkinan praktek dan modalitas
teoritis yang dapat berpotensi disesuaikan dengan konseling via dunia maya.
Selain itu hadirnya internet ini membuat para guru
konseling /BK untuk dapat berperan serta menguasai berbagai keterampilan
didalamnya. Seringkali masalah yang terjadi pada remaja berawal dari dunia
online. Internet memang baik untuk bersosial tetapi dapat juga menimbulkan
masalah sosial. Selain itu, konseling di dunia internet dapat membantu BK untuk
mengupdate pengetahuannya guna membantu menjalankan tugas seperti mencari
referensi, diskusi, dll. Situs konseling online secara khusus memanfaatkan
berbagai media online seperti facebook, twitter, myspace, dll.
Konseling online adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah yang
bermuara pada teratasinya yang dihadapi klien. Konseling online merupakan
proses yang komplek dengan sejumlah isu yang berbeda dan menantang yang
memiliki karakteristik sendiri. Kemudian berkenaan dengan etika masalah
penggunaan teknologi, latar belakang, pendidikan dan keterampilan, masalah
hukum, bisnis dan masalah manajemen.
Selain itu psikoterapi via internet tidak hanya
berguna bagi kalangan remaja sekolah perkantoran tetapi juga untuk para jemaat
gereja seperti model konseling pastoral berbasis e-CRM, gereja harus mampu
menjawab persoalan jemaat dengan kritis dan inovatif sekaligus tanggap terhadap
proses perubahan teknologi. Gereja harus belajar untuk menanggapi persoalan
jemaat akibat perubahan cara pola pikir yang disebabkan oleh perubahan
teknologi. Tujuan dari sistem ini adalah bagaimana GPM bisa menjangkau para
jemaatnya sekaligus memanfaatkan teknologi yang ada. Ini juga bermanfaat dalam
membedah kasus, mana yang harus didahului, biasanya yang mendapat ranking
teratas yang mendapat perhatian terlebih dahulu.
Beberapa negara yang menggunakan web counseling :
ü Australia
Beberapa agensi pemerintahan di Australia sudah
mulai mengoperasikan konseling online. Seperti konseling online untuk narkoba
dan alcohol dapat diperoleh melalui layanan yang disebut “Turning Point” (https://www.counsellingonline.org.au).
Layanan ini disediakan gratis kepada klien. KHL yang berlokasi di Queensland
menyediakan konseling online secara synchronous (chat) dan asynchronous (email)
untuk kaum muda yang dengan usia sampai 18 tahun.
ü Singapore
Sebuah layanan yang sangat sukses bernama “Metoyou”
menyediakan konseling online untuk mendukung anak muda di sekolah. Layanan ini
diperkenalkan pada tahun 2000, dan dioperasikan dengan mengenakan biaya kepada
sekolah untuk keanggotaan. Siswa-siswi di sekolah mendapatkan password dan
dapat mengakses layanan ini mulai pukul 2.30pm – 5.30pm dari hari senin hingga
jumat. Jika ada siswa yang mempunyai masalah yang penting, mereka dapat
mengirim email pada layanan ini diluar waktu yang telah ditentukan dan
seseorang akan memberikan respon.
Ketika pengguna sudah login, mereka akan diminta
memasukkan nama depan, username, dan password sekolah.kemudian mereka akan
masuk pada “waiting room”, disini mereka dapat memilih dengan konselor mana
yang mereka ingin untuk berkonsultasi.
Di Indonesia sendiri tidak ada informasi pasti
tentang kapan awalnya muncul istilah e-konseling, meskipun sebelumnya istilah
ini ada yang menyebutnya dengan istilah cyber konseling, virtual konseling dan
sebagainya. Namun secara khusus Ifdil (2009) memperkenalkan istilah Pelayanan
E-Konseling di Indonesia. Istilah ini merangkaikan kata pelayanan dan
kata e-konseling.Pelayanan e-konseling tidak hanya terbatas pada
penyelenggaraan konseling (istilah yang paling populer untuk mengebut konseling
individual) saja, namun diperluas menjadi penyenggaraan BK secara keseluruhan
dengan bantuan teknologi. Tidak hanya online konseling melalui internet namun
juga semua aspek pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi lainnya dalam
penyenggaraan BK. Seperti penggunaan dan pemanfaatan program pengolahan
instrumentasi, himpunan data siswa, aplikasi manajemen konseling, pemanfaatan
media saat pemberian layanan klasikal di kelas dan sebagainya termasuk juga
pemanfaatan telepon untuk penyelenggaraan konseling.
Ifdil (2009) Sejak lahirnya istilah Pelayanan
e-konseling dan sebelumnya telah banyak dikembangkan berbagai aplikasi
penunjang penyelenggaraan BK di Indonesia seperti Program Aplikasi untuk
pengolahan Alat Ungkap Masalah (AUM), Program Analisis Tugas Perkembangan
(ATP), Program Daftar Cek Masalah (DCM), Program Aplikasi IKMS, Program
Database Siswa, Program E-sosiometri, Sistem Informasi Managemen Bimbingan dan
Konseling (SIMBK) dan sebagainya termasuk lahirnya berbagai situs-situs
penyedia layanan konseling online.
Situs-situs Konseling Online secara khusus
memanfaatkan berbagai media online lainnya yang bisa digunakan untuk
penyelenggaraan konseling online seperti jejaring sosial misalnya facebook,
twitter, myspace; email; dan beberapa program aplikasi untuk chatting
(instant messaging) seperti skype, messenger, google talk, window
livemessenger; bahkan penggunaan telepon dan handphone serta media khusus teleconference lainnya.
Pelayanan ini dilakukan konselor dalam upaya
membantu mengentaskan dan menangani permasalahan klien. Gibson (2008)
menyebutkan pelayanan ini dilakukan oleh konselor untuk memberikan kenyamanan
bantuan yang dibutuhkan konseli ketika menghadapi suatu masalah dan tidak
mungkin dilakukan secara face to face(Gibson: 2008).
Beberapa tahun kedepan kebutuhan akan pelayanan
konseling secara online akan meningkat (Mallen: 2005). Konseling online akan
menjadi alternatif dalam penyelenggaraan konseling. Kondisi tersebut mau tidak
mau, mengharuskan para guru bk/konselor untuk menguasai keterampilan pelayanan
e-konseling secara umum dan konseling online secara khusus.
Referensi
Ø Hendri
Cristianto,dkk. 2013. Aplikasi Psikotes Untuk Mengukur Nilai-Nilai
Kehidupan dan Keyakinan Karir Berbasis Web. Vol 2 no 7. Hal 1-8.
Ø Ifdil,
2013. Konseling Onlinne Sebagai Salah Satu Bentuk Pelayanan E-konseling.
Vol 1 no 1 . Hal 1-27.
0 komentar:
Posting Komentar