Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat malam blogger J
Tulisan ini saya tujukan untuk memenui tugas softskill mata kuliah
Psikterapi di semester enam ini. Minggu ini (minggu pertama) saya akan membahas
mengenai Psikoanalisa dalam terapi psikoanalisi. Untuk itu saya akan mengulang
secara singkat mengenai teori psikoanalisa yang saya peroleh dari beberapa buku
kepribadian sebagai sumbernya. Selamat membaca J
Psikoanalisa dipopulerkan oleh seorang
bapak Psikologi yang bernama Sigmund Freud. Beliau lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg,
Moravia. Penemuan terbesar Freud pada teori kepribadian adalah penelitiannya
mengenai dunia ketidaksadaran dan keyakinannya bahwa manusia termotivasi oleh
dorongan-dorongan utama yang belum atau mereka tidak sadari. Menurutnya
kehidupan mental terbagi menjadi dua tingkat yaitu alam tidak sadar dan alam
sadar. Alam tidak sadar menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan, maupun insting
yang tidak sadari tetapi mendorong perkataan, perasaan, dan tindakan kita,
contohnya amarah seorang anak terhadaap ayahnya yang diwujudkan dalam bentuk
kasih sayang namun berlebihan. Kemudian alam sadar adalah
elemen-elemen mental yang tiap saat
berada dalam kesadaran, ini merupakan tingkat kehidupan mental yang bisa
langsung diraih.
Bagi Freud bagian yang
paling primitif dari pikiran adalah id karena id tidak mempunyai kontak dengan dunia nyata, tetapi selalu
berupaya untuk meredam ketegangan dengan cara memuaskan hasrat-hasrat dasar
untuk memperoleh kepuasan yang kita menyebutkanya dengan prinsip kesenangan.
Bagian kedua adalah ego, yaitu
satu-satunya wilayah dari pikiran yang berhubungan dengan dunia luar karena ego dikendalikan oleh prinsip kenyataan
sehingga mempunya peran dalam pengambilan keputusan dari kepribadian, Kemudian
yang terakhir adalah bagian ketiga yaitu superego,
ini merupakan perwakilan dari aspek-aspek moral dan ideal dari kepribadian
berbeda dengan prinsip kesenangan dan prinsip realistis.
Kesadaran & ketidaksadaran
·
Konsep Ketidaksadaran
Ø
Mimpi merupakan representative simbolik dari kebutuhanm- kebutuhan, hasrat – hasrat dan konflik
Ø
Salah ucap / lupa terhadap nama yang dikenal
Ø
Sugesti Pascahipnotik
Ø
Bahan-bahan yang berasal dari teknik-teknik asosiasi bebas
Ø Bahaan-bahan yg berasal dari teknik proyektif
Kecemasan
·
Adalah suatu keadaan yang memotifasi kita untuk
berbuat sesuatu
Fungsinya adalah memperingatkan adanya ancaman bahaya. Tiga macam kecemasan, yaitu :
Ø
Kecemasan realistis
Ø
Kecemasan neurotic
Ø
Kecemasan moral
Sumbangan utama
psikoanalisis :
1.
Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman
terhadap sifat manusia bias diterapkan pada perbedaan penderitaan manusia
2.
Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor tak sadar
3.
Perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian
dimasa dewasa
4.
Teori psikoanalisis menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara-cara yg di gunakan oleh individu
dalam mengatasi kecemasan
5.
Terapi psikoanalisis telah memberikan cara untuk mencari keterangan
dari ketidaksadaran melalui analisis atas mimpi-mimpi
TERAPI
PSIKOANALISA
Tujuan utama terapi psikoanalisis adalah untuk
mengungkapkan ingatan – ingatan yang direpresipkan. Terapi ini bekerja dengan
mengubah apa yang tidak sadar menjadi sadar dan terapi bekerja hanya sejauh
berada dalam keadaan untuk menghasilkan perubahan. Secara lebih khusus tujuan
psikoanalisis adalah memperkuat ego membuatnya lebih indenpenden dari superego,
memperlebar medan preseptual dan memperluas organisasinya segingga ia dapat
mengambil bagian-bagian yang segar dari id. Dimana id berada, disitu ego slalu
akan berada. Dengan uraian tersebut dapat disimpuulkan bahwa terapi
psikoanalisa dapat membentuk kembali struktur
karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yg tak disadari
didalam diri klien dan focus pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak.
Terapis
Terapis atau analis membiarkan dirinya anonym serta hanya berbagi sedikit perasaan
& pengalaman lalu klien memproyeksikan dirinya kepada teapis / analis. Peran terapis adalah sebagai berikut :
Ø
Membantu klien dalam mencapai
kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan personal dalam menangani kecemasan
secara realistis
Ø
Membangun hubungan kerja dengan klien, dengan banyak mendengar &
menafsirkan
Ø Terapis memberikan perhatian khusus pada
penolakan-penolakan klien
Ø Mendengarkan kesenjangan-kesenjangan & pertentangan-pertentangan pada cerita klien
Klien
Peran klien dalam terapi sabagai berikut :
·
Bersedia melibatkan diri
kedalam proses terapi yg intensif & berjangka panjang
·
Mengembangkan hubungan denga analis / terapis
·
Mengalami krisis treatment
·
Memperoleh pemahamn atas masa
lampau klien yang tak disadari
·
Mengembangkan resistensi-resistensi untuk belajar lebih banyak tentang diri
sendiri
·
Mengembangkan suatu hubungan transferensi yang tersingkap
·
Memperdalam terapi
·
Menangani resistensi-resistensi & masalah
yangg
terungkap
·
Mengakhiri terapi
Hubungan terapis & klien
·
Hubungan dikonseptualkan
dalam proses tranferensi yg menjadi inti terapi Psikoanalisis
·
Transferensi mendorong klien
untuk mengalamatkan padad terapis “ urusan yg belum selesai” yang terdapat dalam hubungan klien dimasa lalu dengan orang yang berpengaruh
·
Sejumlah perasaan klien timbul
dari konflik-konflik seperti percaya lawan tak percaya, cinta lawan benci
·
Transferensi terjadi pada saat
klien membangkitkan kembali konflik masa dininya yg menyangkut cinta,
seksualitas, kebencian, kecemasan & dendamnya
·
Jika
analis mengembangkan pandangan yang tidak selaras yg berasal dari konflik-konflik sendiri, maka akan terjadi kontra transferensi
Ø
Bentuk kontratransferensi, perasaan tdk suka /
keterikatan & keterlibatan yg berlebihan
Ø
Kontratransferensi dapat
mengganngu kemajuan terapi
Teknik dasar Terapi Psikoanalisis
2.
Asosiasi bebas
adalah suatu metode pemanggilan kembali pengalaman masa lalu &
pelepasan emosi yamg berkaitan dengan situasi-situasi traumatik di masa lalu. Pasien
diminta untuk mengungkapkan dengan kata-kata apa saja yang muncul dipikirannya
dengan tanpa memperhatikan apakah yang dikemukakannya itu tidak relevan atau
menjijikan. Tujuannya untuk mencapai kesadaran dengan bertolak dari pikiran
sadar sekarang dan mengikutinya melalui suatu rentetan asosasi-asosiasi sampai
kemana saja ia membawanya.
3.
Penafsiran
suatu prosedur dalam menganalisa asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi-resistensi dan
transferensi. Bentuknya tindakan analis yang menyatakan, menerangkan, bahkan mengajari klien makna-makna.
4.
Analisis Mimpi
suatu prosedur yang penting untuk
menyingkap bahan-bahan yang tidak disadari dan memberikan kepada
klien atas beberapa area masalah yang tak terselesaikan. Pasien
diminta untuk mengungkapkan suatu mimpi dan semua pikiran yang berkaitan
dengannya. Selain meminta asosiasi-asosiasi dari orang yang bermimpi,
menggunakan simbolisme untuk menginterprestasikan mimpi
5.
Analisis dan Penafsiran
Resistensi
ditujukan untuk membantu
klien agar menyadari alasan-alasan yang ada dibalik resistensi sehingga dia bisa menanganinya
6.
Analisis & Penafsiran
Transferensi
adalah teknik utama dalam
Psikoanalisis karena mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lalu nya dalam
terapi. Perasaan transferensi
diperoleh terapis dan hanya dipindahkan kepadanya dari pengalaman pasien
sebelumnya, biasanya pengalaman dengan orang tuanya
Kelebihan Dan Kekurangan Terapi Psikoanalisis
Kelebihan
·
Terapi ini memiliki dasar teori
yang kuat.
·
Dengan terapi ini terapis bisa
lebih mengetahui masalah pada diri klien, karena prosesnya dimulai dari mencari
tahu pengalaman-pengalaman masa lalu pada diri klien.
·
Terapi ini bisa membuat klien
mengetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya.
Kekurangan
·
Waktu yang dibutuhkan dalam
terapi terlalu panjang
·
Tidak selamanya
ingatan lama dapat dan harus disadari
·
Perawatan
tidak efektif dengan psikosis atau penyakit konstitusional
·
Pasien yang
sudah sembuh kemungkinan dapat mengembangkan neorosis yang lain
·
Psikoanasis
harus digunakan bersama terapi lain
·
Sekian tulisan mengenai
terapi psikoanalisi, semoga bermanfaat untuk teman-teman semuanya J
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Sumber :
Feist, J., & Feist,
J. G. (2012) Teori Kepribadian Theories of Personality. Jakarta: Salemba
Humanika.
Semiun, Yustinus. (2006) Teori
Kepribadian dan Terapi Psikoanalistik Freud, Yogyakarta: Kanisisus
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiXy6rPir7LAhWGp5QKHWSdBZcQFggmMAI&url=http%3A%2F%2Findryawati.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F21332%2FTERAPI%2BPSIKOANALISIS.doc&usg=AFQjCNFJYpptYROuX2NWH2pMhKln9FU0Ww&sig2=DEAznolc8AG8VNWJu-Bs_A&bvm=bv.116636494,d.dGo
(http://indryawati.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../TERAPI+PSIKOANALISIS.d...)
0 komentar:
Posting Komentar