Minggu, 13 Maret 2016

Terapi Psikoanalisa (Softskill M1)

Diposting oleh Unknown di 15.46
Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat malam blogger J

Tulisan ini saya tujukan untuk memenui tugas softskill mata kuliah Psikterapi di semester enam ini. Minggu ini (minggu pertama) saya akan membahas mengenai Psikoanalisa dalam terapi psikoanalisi. Untuk itu saya akan mengulang secara singkat mengenai teori psikoanalisa yang saya peroleh dari beberapa buku kepribadian sebagai sumbernya. Selamat membaca J

Psikoanalisa dipopulerkan oleh seorang bapak Psikologi yang bernama Sigmund Freud. Beliau lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia. Penemuan terbesar Freud pada teori kepribadian adalah penelitiannya mengenai dunia ketidaksadaran dan keyakinannya bahwa manusia termotivasi oleh dorongan-dorongan utama yang belum atau mereka tidak sadari. Menurutnya kehidupan mental terbagi menjadi dua tingkat yaitu alam tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan, maupun insting yang tidak sadari tetapi mendorong perkataan, perasaan, dan tindakan kita, contohnya amarah seorang anak terhadaap ayahnya yang diwujudkan dalam bentuk kasih sayang namun berlebihan. Kemudian alam sadar adalah elemen-elemen mental yang tiap saat berada dalam kesadaran, ini merupakan tingkat kehidupan mental yang bisa langsung diraih.

Bagi Freud bagian yang paling primitif dari pikiran adalah  id karena id tidak mempunyai kontak dengan dunia nyata, tetapi selalu berupaya untuk meredam ketegangan dengan cara memuaskan hasrat-hasrat dasar untuk memperoleh kepuasan yang kita menyebutkanya dengan prinsip kesenangan. Bagian kedua adalah ego, yaitu satu-satunya wilayah dari pikiran yang berhubungan dengan dunia luar karena ego dikendalikan oleh prinsip kenyataan sehingga mempunya peran dalam pengambilan keputusan dari kepribadian, Kemudian yang terakhir adalah bagian ketiga yaitu superego, ini merupakan perwakilan dari aspek-aspek moral dan ideal dari kepribadian berbeda dengan prinsip kesenangan dan prinsip realistis.

Kesadaran & ketidaksadaran
·         Konsep Ketidaksadaran
Ø  Mimpi merupakan representative simbolik dari kebutuhanm- kebutuhan, hasrat – hasrat dan konflik
Ø  Salah ucap / lupa terhadap nama yang dikenal
Ø  Sugesti Pascahipnotik
Ø  Bahan-bahan yang berasal dari teknik-teknik asosiasi bebas
Ø  Bahaan-bahan yg berasal dari teknik proyektif
Kecemasan
·         Adalah suatu keadaan yang memotifasi kita untuk berbuat sesuatu
Fungsinya adalah memperingatkan adanya ancaman bahaya. Tiga macam kecemasan, yaitu :
Ø  Kecemasan realistis
Ø  Kecemasan neurotic
Ø  Kecemasan moral

Sumbangan utama psikoanalisis :
1.      Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan pemahaman terhadap sifat manusia bias diterapkan pada perbedaan penderitaan manusia
2.      Tingkah laku diketahui sering ditentukan oleh faktor tak sadar
3.      Perkembangan pada masa dini kanak-kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian dimasa dewasa
4.      Teori psikoanalisis menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara-cara yg di gunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan
5.      Terapi psikoanalisis telah memberikan cara untuk mencari keterangan dari ketidaksadaran melalui analisis atas mimpi-mimpi


TERAPI PSIKOANALISA

Tujuan utama terapi psikoanalisis adalah untuk mengungkapkan ingatan – ingatan yang direpresipkan. Terapi ini bekerja dengan mengubah apa yang tidak sadar menjadi sadar dan terapi bekerja hanya sejauh berada dalam keadaan untuk menghasilkan perubahan. Secara lebih khusus tujuan psikoanalisis adalah memperkuat ego membuatnya lebih indenpenden dari superego, memperlebar medan preseptual dan memperluas organisasinya segingga ia dapat mengambil bagian-bagian yang segar dari id. Dimana id berada, disitu ego slalu akan berada. Dengan uraian tersebut dapat disimpuulkan bahwa terapi psikoanalisa dapat membentuk kembali struktur karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yg tak disadari didalam diri klien dan focus pada upaya mengalami kembali pengalaman masa anak-anak.

Terapis
Terapis atau analis membiarkan dirinya anonym serta hanya berbagi sedikit perasaan & pengalaman lalu klien memproyeksikan dirinya kepada teapis / analis. Peran terapis adalah sebagai berikut :
Ø  Membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, kejujuran, keefektifan dalam melakukan hubungan personal dalam menangani kecemasan secara realistis
Ø  Membangun hubungan kerja dengan klien, dengan banyak mendengar & menafsirkan
Ø  Terapis memberikan perhatian khusus pada penolakan-penolakan klien
Ø  Mendengarkan kesenjangan-kesenjangan & pertentangan-pertentangan pada cerita klien

Klien
Peran klien dalam terapi sabagai berikut :
·         Bersedia melibatkan diri kedalam proses terapi yg intensif & berjangka panjang
·         Mengembangkan hubungan denga analis / terapis
·         Mengalami krisis treatment
·         Memperoleh pemahamn atas masa lampau klien yang tak disadari
·         Mengembangkan resistensi-resistensi untuk belajar lebih banyak tentang diri sendiri
·         Mengembangkan suatu hubungan transferensi yang tersingkap
·         Memperdalam terapi
·         Menangani resistensi-resistensi & masalah yangg terungkap
·         Mengakhiri terapi

Hubungan terapis & klien
·         Hubungan dikonseptualkan dalam proses tranferensi yg menjadi inti terapi Psikoanalisis
·         Transferensi mendorong klien untuk mengalamatkan padad terapis “ urusan yg belum selesai” yang terdapat dalam hubungan klien dimasa lalu dengan orang yang berpengaruh
·         Sejumlah perasaan klien timbul dari konflik-konflik seperti percaya lawan tak percaya, cinta lawan benci
·         Transferensi terjadi pada saat klien membangkitkan kembali konflik masa dininya yg menyangkut cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan & dendamnya
·         Jika analis mengembangkan pandangan yang tidak selaras yg berasal dari konflik-konflik sendiri, maka akan terjadi kontra transferensi
Ø  Bentuk kontratransferensi, perasaan tdk suka / keterikatan & keterlibatan yg berlebihan
Ø  Kontratransferensi dapat mengganngu kemajuan terapi

Teknik dasar Terapi Psikoanalisis
2.      Asosiasi bebas
adalah suatu metode pemanggilan kembali pengalaman masa lalu & pelepasan emosi yamg berkaitan dengan situasi-situasi traumatik di masa lalu. Pasien diminta untuk mengungkapkan dengan kata-kata apa saja yang muncul dipikirannya dengan tanpa memperhatikan apakah yang dikemukakannya itu tidak relevan atau menjijikan. Tujuannya untuk mencapai kesadaran dengan bertolak dari pikiran sadar sekarang dan mengikutinya melalui suatu rentetan asosasi-asosiasi sampai kemana saja ia membawanya.
3.      Penafsiran
suatu prosedur dalam menganalisa asosiasi-asosiasi bebas, mimpi-mimpi, resistensi-resistensi dan transferensi. Bentuknya tindakan analis yang menyatakan, menerangkan, bahkan mengajari klien makna-makna.
4.      Analisis Mimpi
suatu prosedur yang penting untuk menyingkap bahan-bahan yang tidak disadari dan memberikan kepada klien atas beberapa area masalah yang tak terselesaikan. Pasien diminta untuk mengungkapkan suatu mimpi dan semua pikiran yang berkaitan dengannya. Selain meminta asosiasi-asosiasi dari orang yang bermimpi, menggunakan simbolisme untuk menginterprestasikan mimpi
5.      Analisis dan Penafsiran Resistensi
ditujukan untuk membantu klien agar menyadari alasan-alasan yang ada dibalik resistensi sehingga dia bisa menanganinya
6.      Analisis & Penafsiran Transferensi
adalah teknik utama dalam Psikoanalisis karena mendorong klien untuk menghidupkan kembali masa lalu nya dalam terapi. Perasaan transferensi diperoleh terapis dan hanya dipindahkan kepadanya dari pengalaman pasien sebelumnya, biasanya pengalaman dengan orang tuanya

Kelebihan Dan Kekurangan Terapi Psikoanalisis

Kelebihan
·         Terapi ini memiliki dasar teori yang kuat.
·         Dengan terapi ini terapis bisa lebih mengetahui masalah pada diri klien, karena prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pengalaman masa lalu pada diri klien.
·         Terapi ini bisa membuat klien mengetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya.

Kekurangan
·         Waktu yang dibutuhkan dalam terapi terlalu panjang
·         Tidak selamanya ingatan lama dapat dan harus disadari
·         Perawatan tidak efektif dengan psikosis atau penyakit konstitusional
·         Pasien yang sudah sembuh kemungkinan dapat mengembangkan neorosis yang lain
·         Psikoanasis harus digunakan bersama terapi lain
·         

Sekian tulisan mengenai terapi psikoanalisi, semoga bermanfaat untuk teman-teman semuanya J
                                                                                                            Wassalamualaikum Wr. Wb


Sumber :

Feist, J., & Feist, J. G. (2012) Teori Kepribadian Theories of Personality. Jakarta: Salemba Humanika.

Semiun, Yustinus. (2006) Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalistik Freud, Yogyakarta: Kanisisus



0 komentar:

Posting Komentar

 

Olive's Blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review