Sabtu, 25 Januari 2014

Gelar Seni Mahasiswa Gunadarma (GSMG)

Diposting oleh Unknown di 22.30 0 komentar
Selamat Pagi, siang, sore, malam blogwalking :)

Sebagai mahasiswa yang mash dibilang maba. Saya ingin mencoba aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh kemahasiswaan kampus saya. Pada tanggal 15 Januari kemarin saya mencoba mengikuti lomba GSMG 2014 dari kampus saya Gunadarma tercinta. Sebelumnya saya ceritakan dahulu apa itu GSMG?



bagian yang mengadakan GSMS



GSMG adalah Gelar Seni Mahasiswa Gunadarma yang diadakan dalam rangka seleksi ke ajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS). Didalam GSMG terdapat beberapa tangkai seni lomba, seperti baca puisi, monolog, vocal pop, dangdut, keroncong, seriosa, menulis puisi, cerpen, lukis, komik, poster, dan fotografi. Untuk syaratnya yaitu mahasiswa aktif unv. Gunadarma, batas usianya maksimal 25 tahun, dan para peserta hanya diperbolehkan untuk mengikuti satu tangakai lomba saja.


Karna saya lebih suka dalam menulis saya pun ikut berpartisipasi mengikuti tangkai lomba menulis cerpen. Untuk ketentuannya lomba cerpen ditema kan Cintaku Indonesia ku. Awalnya saya bingung dengan konflik apa yang akan saya bahas dalam cerpen saya mengenai kecintaan ku pada Indonesia. Akhirnya saya pun memilih tema tentang pendidikan dan harapan anak-anak desa yang terlupakan oleh pemerintah. Walaupun cerpen saya ini mengarang bebas tanpa observasi, namun karna saya sering melihat tayangan Lentera Indonesia di NET. TV. Acara tersebut sangat bagus dan bermutu karna menayangkan cerita cerita para relawan yang berdedikasi mengabdikan sebagian waktunya untuk Indonesia.



acara favorite saya

Saya pun terinspirasi untuk menjadi seorang pengajar muda. Sehingga saya mengikuti sebuah komunitas yang bernama CCE Charity for Children Education. Sebuah komunitas mengajar anak-anak disebuah lapak pemulung. Mungkin kapan-kapan saya akan memposting tentang komuitas yang saya ikuti ini. Karna itulah saya mempunyai bekal untuk menulis fakta pendidikan Indonesia yang belum merata. Bahkan banyak daerah daerah terpelosok yang sistem pendidikannya masih jauh tertinggal. Bangunan sekolah yang tidak layak dan team pengajar yang kurang. Sehingga terkesan anak-anak pedalaman dianak tirikan oleh pemerintah. Karna obsesi saya menjadi pengajar muda membuat saya terinspirasi untuk membuat tokoh Bu Ratna yang saya ibaratkan itu adalah diri saya sendiri.



contoh gambar sekolah yang kurang layak


Pada pengumuman GSMG tanggal 23 kemarin ternyata saya kalah. Namun saya tidak terlalu terpuruk walaupun ada rasa sedih dihati. Saya tetap bangga karna setelah saya menyelesaikan cerpen saya ada sebuah rasa kepuasan batin tersendiri. Bagi saya menang bukan lah segalanya yang terpenting saya dapat meluangkan ide, pandangan, dan pikiran saya dalam sebuah cerpen. Dengan begini akan membuat saya lebih terlatih dalam menulis. Bagi kawan blogger yang ingin membaca cerpen saya dapat klik Disini


Bukan kan untuk menjadi seorang pemenang harus kalah dulu? Dan untuk menjadi seorang yang hebat harus merasakan sakit dulu? Selagi masih muda teruslah belajar, berkarya, dan bekerja. Itulah prinsip saya :)





Sabtu, 11 Januari 2014

Lelah.. (Puisi)

Diposting oleh Unknown di 18.16 0 komentar
Menangis, yah hari ini aku menangis lagi.
Hanya air mata yang mampu meredahkan amarah yang bergejolak.
Aku ingin berontak aku ingin teriak
Tapi tubuh ku tak berdaya
Segala ucapan ku tak didengar.
Mereka menganggap dirinya lah yang benar.

Aku hanya diam
Biar air mata yang meresap bersama perih ku
Aku capek aku lelah
Harus sampai kapan selalu disalahkan
Selalu tidak dihargai
Selalu dianggap tak berguna

Sepi ku larut dalam gundah ku
Seperti lilin kecil yang mulai redup
Mencari kehangatan dalam dinginnya hidup
Terhempas, terinjak, bangkit namun terjatuh lagi
Ketika semua sibuk bersama egonya
Aku hanya menunduk, terpojok
Sendiri dengan sejuta pilu

Lihat lah aku
Aku masih disini
Mengharap belas kasihan
Mengharap kasih sayang
Mengharap pelukan hangat

Semilir kebencian pada hidup ku
Kadang membuat ku berputus asa
Mengakhiri hidup
Tapi.
Aku tidak ingin mati sia-sia
Aku ingin mati dalam dekapan penuh kasih

Biarlah.
Sunyinya hari menjadi teman setia ku
Sampai cahaya kedamaian bersemayam dalam jiwa ku

*Sebuah puisi yang bercerita penderitaan seorang anak remaja yang lelah dengan hidupnya. Karna keegoisan dan perpecahan orang tuanya sehingga ia tidak mendapatkan kasih sayang utuh.

Jumat, 10 Januari 2014

Biografi Filsuf Plato

Diposting oleh Unknown di 19.31 0 komentar

A.   Sejarah Tentang Plato.

Plato dilahirkan sekitar tahun 428/427 SM di Athena. Dan meninggal di sana pada tahun 347 SM. Dalam usia 80 tahun. dia berasal dari keluarga bangsawan. Salon (abad ke-6 SM), sang pemberi hukum bagi Athena, adalah salah satu kakek dari sisi ibunya. Sementara dari pihak ayahnya, ia masih keturunan raja terkakhir Athena. Plato memiliki dua saudara ( Adimantes dan Glaukon ) serta satu saudari (Potone). Saat Plato lahir, Athena merupakan sebuah Kota yang paling berkuasa di Yunani dengan sistem demokrasi. Kekuatan militer dan maritimnya nomor satu, kultur intelektual dan artistiknya jauh mengatasi polis-polis lain di Yunani. Dia masih mudah ketika Athena kalah perang, dan dia menunjuk sistem demokrasi lah penyebab kekalahan itu.

Pelajaran yang diperolehnya dimasa kecilnya. Selain dari pelajaran umum, ialah menggambar dan melukis, belajar musik dan puisi. Ketika beranjak dewasa ia sudah pandai membuat karangan yang bersajak.Pada masa anak-anaknya plato mendapat pendidikan dari guru-guru filosofi. pelajaran filosofi mula-mula diperolehnya dari Kratylos. Kratylos dahulunya adalah murid Herakleitos. Sejak berumur 20 tahun Plato mengikuti pelajaran Socrates. Pelajaran itulah yang memberi kepuasaan baginya. Pengaruh Socrates makin hari makin mendalam padanya. Ia menjadi murid socrates yang setia. Sampai pada akhir hidupnya socrates tetap menjadi pujaanya.
Plato mempunyai kedudukan yang istimewa sebagai seorang filosof. Ia pandai menyatukan puisi dan ilmu, seni dan filosofi. Pandangan yang dalam dan abstrak sekali pun dapat dilukiskannya dengan gaya bahasa yang indah. Tidak ada seorang filosof  sebelumnya yang dapat menandinginya dalam hal ini. Ketika socrates meninggal, ia sangat sedih dan menamakan dirinya seorang anak yang kehilangan bapak.  Tak lama sesudah socrates meninggal, Plato pergi dari Athena. Itulah permulaan ia mengembara dua belas tahun lamanya, dari tahun 399 SM-387 SM.

Mula-mula ia pergi ke Megara, tempat Euklides mengajarkan filosofinya. Di ceritakan bahwa di Megara ia mengarang beberapa dialog, yang mengenai berbagai macam pengertian dalam masalah hidup, berdasarkan ajaran socrates.
Di Megara ia pergi ke Kyrena, di mana ia memperdalam pengetahuannya tentang matematik pada seorang guru yang bernama Theodoros. Di sana juga ia mengajarkan filosofi dan mengarang buku-buku. Plato juga sempat di penjara dan dijual sebagai budak. Tetapi nasib yang baik bagi Plato, di pasar budak ia dikenal oleh seorang bekas muridnya, Annikeris dan ditebusnya. Kemudian peristiwa itu diketahui oleh sahabat-sahabat dan pengikut-pengikut Plato di Athena. Mereka bersama-sama mengumpulkan uang untuk mengganti harga penebus yang dibayar oleh Annikeris. Tetapi dia menolak penggantian itu dengan berkata “Bukan tuan-tuan saja yang mempunyai hak untuk memelihara Plato.” Akhirnya uang yang terkumpul itu dipergunakan untuk membeli sebidang tanah yang kemudian diserahkan kepada Plato untuk dijadikan lingkungan sekolah tempat ia mengajarkan filosofinya. Tempat itu diberi nama “Akademia”. Di situlah Plato, sejak berumur 40 tahun, pada tahun 387 SM. Sampai meninggalnya dalam usia 80 tahun, mengajarkan filosofinya dan mengarang tulisan-tulisan yang tersohor sepanjang masa.

B.    Karya-Karya Plato

Sepanjang sejarah, karya-karya Platon diedit dan disalin ulang. Meski tanpa mesin cetak, para penulis dengan tekun menyalin ulang teks-teks Platon. Dan berkat tradisi salinan tangan Bizantium kita dapat merasakan karya-karya Plato sampai saat ini. Berikut ini adalah karya-karya Platon yang oleh para ahli dianggap otentik:


1.      Masa Muda ( 399-390 SM)
Hippias meizon (minor) Ion, Laches, Xarmides, Protagoras, Euthypron, Hippias elatton ( mainor), Apologia Sokratous, Kriton.
2.      Masa Muda (399-390 SM)
Gorgias, Menon, Euthydemos, Lysis, menexenos, Kratylos.Karya ini dibuat saat Akademia sudah berdiri. Disini masih ada pengaruh pemikiran sokratik, tetapi ide-ide Plato mulai keluar seperti pengetahuan lewatanamnesis dan pentingnya pengetahuan matematis.
3.      Dewasa ( 385-370 SM)
Phaidon, Symposion, Politeria, Phaidros,RepublicaPhaidon membahas konsep jiwa dan kekekalannya, Symposion membahas eros, politeria beridealisasi tentang pembaharuan polis dan prinsip-prinsip kebaikan politik, sementara Phaidros berupa kritik atas retorika yang dihubungkan dengan teori tentang jiwa.
4.      Masa Tua (370-348 SM)
Theaitetos, Parmenides, Sophistes, Politikos,Timaios, Kritias, Philebos, Nomoi, Surat VII. Theaitetos memberikan definisi pengetahuan serta mengkritik konsepsi pengetahuan dari Herakleitos dan Protagoras, Sophistes dan Parmenides membahas ontologi dan epistimologi khas Platonisian dalam debatnya dengan Eleatisme, Philebos bebicara tentang hidup yang baik, Timaios adalah fisikanya platon, dan Nomoi memberikan sistem Politik paling komplit yang pernah dibuat oleh seorang filsuf.


C. Ajaran Plato

Teori tentang ide-ide, teori ini sebagian bersifat logis, sebagian lagi metafisis. Bagian logisnya berkaitan dengan makna kata-kata umum. Plato memberikan penjelasan yang jelas mengenai doktrin ide. Plato menjelaskan bahwa, jika ada sejumlah individu memiliki nama yang sama, mereka tentunya juga memiliki satu “ide” atau “forma” bersama. Sebagai contoh, meskipun terdapat banyak ranjang, sebetulnya hanya ada satu “ide”b atau “forma” ranjang. Di sepanjang filsafat Plato terjadi perpaduan anatar intelek dan mistisisme sebagaimana terdapat dalam phytagoreasnisme, namun pada puncaknya jelas bahwa mistisisime lebih diutamakan. Doktrin plato tentang ide-ide mengandung sekian masalah yang cukup jelas, namun dibalik doktrin itu pun menyumbangkan kemajuan penting dalam filsafat. Sebab ini teori pertama yang menekankan masalah tentang universal.

D.       Gagasan Plato

i)  Gagasan Tentang Ide

Salah satu pemikiran Plato yang sangat fenomenal yakni ajaran tentang ide-ide. Ajaran tentang ide-ide ini merupakan inti dasar seluruh filsafat Plato. Namun, arti ide yang dimaksud oleh Plato berbeda dengan pengertian orang-orang moderen sekarang, yang hanya mengartikan bahwa kata ide adalah suatu gagasan atau tanggapan yang hanya terdapat dalam pemikiran saja. Sehingga orang-orang akan menganggap bahwa ide merupakan suaatu yang bersifat subjektif belaka. Plato mengartikan kata ide itu merupakan suatu yang objektif. Menurut Plato ada ide-ide yang terlepas dari subjek yang berpikir. Beliau mengatakan bahwa semua yang ada di entitas ini semuanya ada di alam ide tersebut,  yakni alam tersebut di analogikan seperti cetakan kue dan kue-kuenya itu adalah entitas-entitas ini.Menurut Plato ide-ide tidak bergantung pada pemikiran, sebaliknya pemikiran bergantung pada ide-ide. Justru karena ada ide-ide yang berdiri sendiri. Pemikiran kita dimungkinkan. Pemikiran itu tidak lain dari pada menaruh perhatian kepada ide-ide itu.
1.         Adanya ide-ide.
Munculnya pemikiran Plato tentang ide-ide adalah terinspirasi dari gurunya yakni socrates. Dimana socrates dikisahkan bahwa beliau berusaha mencari defenisi-defenisi, ia tidak puas dengan menyebut satu persatu perbuatan-perbuatan yang adil atau tindakan-tindakan yang berani. Ia ingin menyatakan apa keadilan atau keberanian itu sendiri, atau bisa dikatakan bahwa socrates mencoba mencari hakikat atau esensi keadilan dan keutamaan-keutamaan lain tersebut. Karena pemikiran gurunya ini lah Plato kemudian meneruskan usaha gurunya tersebut lebih jauh lagi. Menurut dia esensi itu mempunyai realitas, terlepas dari segala perbuatan kongkret. Ide keadilan, ide keberanian dan ide-ide lain itu ada.[1]Ada pun  asal usul yang lain tentang ajaran Plato tentang ide-ide ialah berkaitan dengan ilmu pasti.  Sebagaimana kita ketahui bahwa ilmu pasti sangat di utamakan dalam akademi Plato dan di bidang ini Plato terpengaruh oleh kaum Pythagorean. Menurut Plato ilmu pasti yang berbicara tentang segitiga, namun segitiga yang dimaksud itu bukan segitiga yang kongkret, melainkan segitiga yang ideal, maka Plato menarik kesimpulan bahwa segitiga itu memiliki realitas juga, biar pun tidak dapat ditangkap oleh indra. Tidak mungkin bahwa ilmu pasti membahas sesuatu yang tidak ada! Jadi, mesti terdapat suatu ide ”segitiga”. Segitiga yang digambarkan pada papan tulis hanya merupakan tiruan tak sempurna saja dari ide “segitiga”.Namun contoh lain yang sama dengan konsep pada segitiga tersebut, seperti ” kata bagus”, begitu banyak yang boleh dikatakan bagus : kain bagus, patung bagus, rumah bagus, dan lain sebagainya. Sehelai kain tidak disebut bagus karena itu kain, sebab terdapat juga kain yang jelek. Yang menyebabkan kain itu disebut bagus ialah ide tentang bagus itu. Selain kain tersebut masih banyak yang bisa dikatakan bagus, karena ide tentang bagus merupakan bagus itu sendiri secara sempurna, tidak tercampur dengan yang lain. Plato menyebut ini dengan kata-kata yunani yaitu idea serta eidos dan juga kata morphe yang berarti bentuk.

2.      Dua Dunia
Menurut Plato realitas itu terbagi menjadi dua atau dunia menjadi dua yakni:

·         Dunia indrawi
Realitas yang pertama ini yakni adalah yang mencakup benda-benda jasmani yang disajikan kepada panca indra, atau bisa dikatakan relaitas yang pertama yang dimaksud Plato adalah sesuatu yang dapat dijangkau oleh indra seperti bunga, pohon dan lain-lain. Pada taraf ini harus diakui bahwa semuanya tetap berada dalam perubahan. Bunga yang kini bagus keesokan harinya sudah layu, lagi pula dunia indrawi ditandai oleh pluralitas. Sehingga bunga tadi, masih ada banyak hal yang bagus juga.
·         Dunia ide
Disamping ada dunia indrawi yang senantiasa berubah, menurut Plato ada juga sebuah dunia yang tidak pernah berubah yakni disebut dunia ideal atau dunia yang terdiri atas ide. Dalam dunia ideal tidak sama sekali yang pernah berubah. Semua ide bersifat abadi dan tak terubahkan. Dalam dunia ideal tidak ada banyak hal yang bagus karena hanya terdapat satu ide “ yang bagus”. Demikian pula dengan ide-ide yang lain yang bersifat abadi dan sempurna. Namun, ketika Plato mengatakan bahwa dunia itu ada yakni dunia indrawi dan dunia ideal, kemudian apa keterkaitan antara kedua dengan dunia ini tersebut? Ide-ide sama sekali tidak di pengaruhi oleh benda-benda jasmani. Lingkaran yang digambarkan pada papan tulis lalu di hapus lagi, sama sekali tidak mempengaruhi ide “lingkaran”. Tetapi Ide-ide mendasari dan menyebabkan benda-benda jasmani. Hubungan antara ide-ide dan realitas jasmani bersifat seperti yang ada di atas, sehingga benda-benda jasmani tidak bisa tanpa pendasaran oleh Ide-ide itu. Plato mengungkapkan hubungan itu dengan tiga cara:
·         Pertama-tama ia mengatakan bahwa Ide itu hadir dalam benda-benda konkret. Tetapi dengan  ide itu sendiri tidak dikurangi sedikit pun juga.
·         Dengan cara lain, ia mengatakan bahwa benda kongkret mengambil bagian ide. Dengan demikian Plato mengintroduksikan “partisipasi” (metexis) ke dalam filsafat. Tiap-tiap benda jasmani berpartisipasi pada satu atau beberapa ide. Kalau kita mengambil sebagai contoh: satu bunga bagus, maka bunga itu mengambil bagian dalam ide “bunga”,”bagus” dan “satu”. Tetapi, partisipasi itu tidak mengurangi ide bersangkutan.
·         Plato mengatakan juga bahwa ide merupakan model atau contoh (paradigma) bagi benda-benda konkrit. Benda-benda konkrit itu merupakan gambaran tak sempurna yang menyerupai model tersebut.
Menurut Plato seperti yang di atas bahwa hubungan antara kedua dunia itu adalah demikian seperti yang diatas, yakni bahwa ide-ide dari dunia ide itu hadir dalam benda yang kongkrit, contohnya ide manusia berada pada tiap manusia dan sebagainya, dan sebaliknya benda-benda itu berpartisipasi dengan idea-ideanya, artinya mengambil bagian ide-ideanya, bukan hanya dalam satu idea saja, melainkan dapat juga lebih (umpamanya: bunga bagus, berpartisipasi dengan idea bunga dan idea bagus). Dengan demikian idea-idea itu berfungsi sebagai model atau contoh benda-benda yang kita amati di dalam dunia ini.
Menurut Plato di dalam dunia ide tiada kejamakan, yakni berarti bahwa “ yang baik” hanya lah satu saja, dan seterusnya, sehingga tiada bermacam-macam “ yang baik”. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa dunia ide ini hanya terdapat satu ide saja. Ada banyak ide. Oleh karena itu, dilihat dari segi lain harus juga di katakan bahwa ada kejamakan, ada bermacam-macam ide seperi ide manusia, binatang, dan lain-lainnya. Idea yang dihubung-hubungkan dengan idea yang lain contohnya ide bunga yang dikaitkan dengan ide bagus, idea api dihubungkan dengan ide panas, dan sebagainya. Hubungan antara kedua ini disebut koinonia ( persekutuan). Di dalam dunia ide itu juga ada hirarki, contohnya ide anjing termasuk ide binatang menyusui, termasuk ide binatang, termasuk ide makhluk, dan seterusnya. Segala ide itu jikalau disusun secara hirarkis memiliki ide “yang baik” sebagai puncaknya yang menyinari segala ide. Plato sangat menganjurkan untuk tidak menganggap dunia sebagai jahat. Dunia justru harus di atur oleh manusia.
Salah satu dasar dari munculnya dua dunia menurut Plato ini adalah untuk mencoba menyatukan pemikiran dua filosof sebelumnya yakni heraklitus, yang meyakini tentang pergerakan atau perubahan dan menolak tentang pemberhentian atau meyakini realitas itu senantiasa berubah, sedangkan permenides meyakini bahwa tentang pemberhentian dan menolak segala gagasan tentang gerak atau meyakini suatu kesatuan yang tidak dibeda-bedakan. Kemudian Plato mencoba menggabungkannya dengan menganalisis bahwa ada sesuatu yang senantiasa berubah, namun ada juga sesuatu yang bersifat tetap tidak berubah dan kekal. Sehingga munculnya pemikirannya yaitu dua dunia, yakni dunia pertama itu adalah dunia yang senantiasa terdapat perubahan, dimana tidak sesuatu yang sempurna, dunia yang dapat diamati dan dapat diindra, dan dunia yang kedua disebut dunia ide, dimana tidak ada perubahan, tiada kejamakan, dan bersifat kekal.


E.  Ajaran Tentang Negara

Dikatakan dalam buku-buku yang menjelaskan tentang Plato, sebagian besar membahas tentang pemikiran-pemikiran Plato dibandingkan  sejarah beliau. Disamping Plato menjelaskan tentang ajaran-ajaran tentang ide dan jiwa, namun Plato juga mengeluarkan pemikiran yang berkaitan dengan ketata negaraan. Plato membahas tentang sebuah negara yang ideal yakni disebutkan bahwa puncak pemikiran Plato adalah pemikiran tentang negara, yang  tertera dalam bukunya polites dan nomoi. Pemikirannya tentang negara ini adalah untuk upaya memperbaiki keadaan negara yang telah rusak dan buruk.Di athena pada waktu itu memiliki suatu sistem negara yang buruk menurut Plato, sehingga mendorong beliau untuk membuat suatu konsep yang bisa memperbaiki konsep negara yang buruk itu. Konsepnya tentang negara yang dikeluarkan oleh Plato yakni konsep negara yang di dalamnya terkait etika dan teorinya tentang negara yang ideal. Konsep etika yang dikemukakan oleh Plato seperti halnya konsep etika yang dikeluarkan socrates gurunya sendiri, yakni tujuan hidup manusia adalah hidup yang baik (eudamonia atau well-being). Akan tetapi untuk hidup yang baik tidak mungkin dilakukan tanpa di dalam negara. Alasannya, karena manusia mempunyai kodrat yakni makhluk yang sosial dan di dalam polis (negara).  Sehingga untuk mendapatkan hidup yang baik harus di dalam negara yang baik. Dan sebaliknya, negara yang jelek atau buruk tidak mungkin menjadikan para warganya hidup dengan baik.Menurut Plato, untuk membangun sebuah negara yang ideal diperlukan sebuah konsep tentang negara yang baik. Menurutnya, negara yang ideal harus terdapat tiga golongan yang menjadi bagian terpenting dalam sebuah negara yakni:

  1. Golongan yang tertinggi, terdiri dari orang-orang yang memerintah yakni seorang filosof.
  2. Golongan pelengkap atau menengah yakni yang terdiri dari para prajurit, yang bertugas untuk menjaga keamanan negaradan menjaga ketaatan para warganya.
  3. Golongan terendah atau golongan rakyat biasa, yakni yang terdiri para petani, pedagang, tukang, yang bertugas untuk memikul ekonomi negara.
Gambaran Plato tentang negara di ilustrasikan dengan bagian tubuh manusia seperti di bawah ini:
Tubuh
Jiwa
Sifat
Negara
Kepala
Akal
Kebijaksanaan
Pemimpin
Dada
Kehendak
Keberanian
Pelengkap
Perut
Nafsu
Kesopanan
Pekerja

Plato menganalogikan sebuah negara yang dibangun dengan cara persis dengan tubuh manusia yang terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, dada dan perut, sedangkan negara mempunyai pemimpin, pembantu atau pelengkap, dan pekerja. Sebagaimana manusia yang hidup sehat dan selaras mempertahankan keseimbangan dan kesederhaan, begitu pun pada negara yang baik, yang ditandai dengan adanya kesadaran setiap orang akan tempat mereka masing-masing. Menurut Plato terciptanya negara yang baik tergantung pada siapa yang memerintah, jika akal yang memerintah sebagaimana kepala mengatur tubuh, maka filosoflah yang harus mengatur masyarakat, sehingga dia mengatakan bahwa negara yang baik tidak akan pernah ada apabila filosof belum menjadi pemimpin di negara tersebut. Sebuah negara haruslah memiliki bentuk pemrintahan yang sesuai dengan keadaan yang nyata. Apabila sebuah negara telah mempunyai undang-undang dasar, maka bentuk pemerintahan yang tepat adalah monarki. Yang terburuk adalah bentuk pemerintahan demokrasi. Sedangkan apabila suatu negara yang belum mempunyai undang-undang dasar, maka bentuk pemerintahan yang paling tepat adalah demokrasi, dan yang paling buruk adalah monarki, konsep tentang negara ini tertera dalam politeia (tata negara).
F.   Ciri-ciri Karya-karya Plato
·         Bersifat Sokratik
Dalam Karya-karya yang ditulis pada masa mudanya, Plato selalu menampilkan kepribadian dan karangan Sokrates sebagai topik utama karangannya.[2]
·         Berbentuk dialog
Hampir semua karya Plato ditulis dalam nada dialog.[2] Dalam Surat VII, Plato berpendapat bahwa pena dan tinta membekukan pemikiran sejati yang ditulis dalam huruf-huruf yang membisu.[2] Oleh karena itu, menurutnya, jika pemikiran itu perlu dituliskan, maka yang paling cocok adalah tulisan yang berbentuk dialog.[2]
·         Adanya mite-mite
Plato menggunakan mite-mite untuk menjelaskan ajarannya yang abstrak dan adiduniawi Verhaak menggolongkan tulisan Platon ke dalam karya sastra bukan ke dalam karya ilmiah yang sistematis karena dua ciri yang terakhir, yakni dalam tulisannya terkandung mite-mite dan berbentuk dialog.








G.   Dialog-dialog Plato
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3d/P._Oxy._LII_3679.jpg/250px-P._Oxy._LII_3679.jpg
Papirus Oxyrhynchus, potongan tulisan dari karya Plato yang berjudul Republic
Dialog awal :
·         Apologi
·         Kharmides
·         Krito
·         Euthyphro
·         Alcibiades Pertama
·         Hippias Mayor
·         Hippias Minor
·         Ion
·         Lakhes
·         Lysis
Dialog awal/pertengahan :
·         Euthydemus
·         Gorgias
·         Menexenus
·         Meno
·         Protagoras
Dialog pertengahan :
·         Kratylus
·         Phaedo
·         Phaedrus
·         Republik
·         Simposium
Dialog pertengahan-akhir :
·         Parmenides
·         Theaetetus
Dialog akhir :
·         Sang Sofis
·         Sang Negarawan
·         Timaeus
·         Kritias
·         Philebus
·         Hukum
Yang diragukan otentisitasnya :
·         Klitophon
·         Epinomis
·         Surat-surat
·         Hipparkhus
·         Minos
·         Para Kekasih yang Bersaing
·         Alcibiades Kedua
·         Theages





BAB VI
PENUTUP

A.  Kesimpulan
       Plato dilahirkan sekitar tahun 428/427 SM di Athena. Dan meninggal di sana pada tahun 347 SM. Dalam usia 80 tahun. dia berasal dari keluarga bangsawan. Sepanjang sejarah, karya-karya Platon diedit dan disalin ulang. Meski tanpa mesin cetak, para penulis dengan tekun menyalin ulang teks-teks Platon. Dan berkat tradisi salinan tangan Bizantium kita dapat merasakan karya-karya Plato sampai saat ini. Plato memberikan penjelasan yang jelas mengenai doktrin ide. Plato menjelaskan bahwa, jika ada sejumlah individu memiliki nama yang sama, mereka tentunya juga memiliki satu “ide” atau “forma” bersama. Sebagai contoh, meskipun terdapat banyak ranjang, sebetulnya hanya ada satu “ide”b atau “forma” ranjang. Di sepanjang filsafat Plato terjadi perpaduan anatar intelek dan mistisisme sebagaimana terdapat dalam phytagoreasnisme, namun pada puncaknya jelas bahwa mistisisime lebih diutamakan. Doktrin plato tentang ide-ide mengandung sekian masalah yang cukup jelas, namun dibalik doktrin itu pun menyumbangkan kemajuan penting dalam filsafat. Sebab ini teori pertama yang menekankan masalah tentang universal. 
B. Saran
Sebagai Penulis, kami merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan agar penyusunan makalah ini bisa mencapai kesempurnaan.


Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Filsuf-Plato

 

Olive's Blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review